Rumah Produksi Gula Semut Aren KBA mampu memproduksi secara maksimal setiap bulan sebanyak 1.500 kg. Gula semut produksi KBA memiliki kelebihan antara lain berasal dari ketinggi di atas 1.500 mdpl dengan suhu 18-24 derajat Celcius. Keunggulan lain, kadar gula tinggi dengan tekstur lebih halus.
SOLOK, bisnisjogja.id – Kehadiran Rumah Pintar Kampung Berseri Astra (KBA) membawa dampak luar biasa di Jorong Tabek, Kecamatan Hiliran Gumanti, Talang Babungo, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Ekonomi rakyat menjadi hidup.
Rumah Pintar KBA selain sebagai pusat aktivitas warga, di lokasi tersebut juga ada proses pembuatan gula semut aren. Di sana, nira pohon enau yang telah disadap diolah menjadi bubuk gula semut melalui proses pemanasan oven yang menggunakan bahan bakar gas.
”Proses produksi dilakukan dengan teknik pemukulan pangkal bunga pohon enau untuk merangsang aliran nira ke bambu penampung,” ungkap Ketua KBA Jorong Tabek, Kasri Satra.
Ia menjelaskan, rumah produksi gula semut melibatkan 20 kepala keluarga. Mereka mampu membuat gula semut 10-20 kg setiap hari. Kemampuan bisa bertambah kalau saja ada investor dan akses pasar yang lebih luas.
Ketika banyak pesanan, mereka mampu memproduksi secara maksimal setiap bulan sebanyak 1.500 kg. Gula semut produksi KBA memiliki kelebihan antara lain berasal dari ketinggi di atas 1.500 mdpl dengan suhu 18-24 derajat Celcius. Keunggulan lain, kadar gula tinggi dengan tekstur lebih halus.
Magot dan Sampah
Kasri menambahkan, selain rumah produksi gula semut aren, ada pula rumah magot dan bank sampah. Pengelolaan Rumah Magot KBA Jorong Tabek beroperasi sejak 2021.
Produksi magot terintegrasi dengan pengelolaan limbak nonorganik melalui bank sampah dan limbah organik dari proses produksi gula semut dan gula tebu.
”Pengolahan limbah organik yang bersumber dari gula semut dan gula batu berbahan baku tebu, serta dari kegiatan harian warga,” ujar Kasri.
Magot yang sudah dewasa menjadi bahan pakan ikan untuk Kolam Ikan KBA. Sementara itu, bank sampah tempat pengelolaan sampah nonorganik.
Pengumpulan hasil limbah nonorganik masyarakat dihitung sebagai tabungan yang dihitung dalam nilai rupiah dan dapat diuangkan dalam periode kapanpun.
Hasil limbah non organik yang berbahan baku plastik seperti botol, kemasan plastik, besi dan berbentuk logam lainnya akan ke luar Kawasan Jorong Tabek.
”Hasil penjualan limbah nonorganik sebagian dikembalikan ke warga yang menyetorkan limbah yang dicatat dalam bentuk buku tabungan,” imbuh Kasri.
Sebagian lagi dikumpulkan untuk mendukung kegiatan ekonomi lainnya, termasuk membangun fasilitas-fasilitas warga di daerah wisata KBA Astra.





