JOGJA, bisnisjogja.id – Perputaran uang pada industri film Indonesia mencapai Rp 130 triliun. Ini tak hanya pada segmen khusus filmnya tapi juga dampak ekonomi ke masyarakat.
”Tahun 2022 nilainya mencapai Rp 130 triliun dan akan meningkat sebesar 20 persen pada tahun 2027 mendatang,” ungkap Direktur Kebijakan Publik Netflix untuk Asia Tenggara, Ruben Hattari, Senin (2/12/2024).
Ia menyampaikan itu pada penutupan Reel Life Film Camp, program pencarian talenta muda bidang film. Program tersebut merupakan kerja sama dengan NETPAC Asian Film Festival (JAFF), dan pegiat film nasional.
Serap SDM
Selain mampu menyerap uang sedemikian besar, industri film juga menyerap banyak tenaga kerja lokal. Ketika berlangsung pembuatan film, pada prosesnya, banyak pihak yang terlibat dan memperoleh manfaat ekonomi.
Ruben menjelaskan, pada program Reel Life Film Camp, ia mencari talenta yang selama ini kurang perhatian misalnya pada post-production dan production finance. Terdengar agak aneh tapi industri film sangat memerlukannya.
Pendaftar program mencapai 3.000, panitia menyeleksi hingga 600 kemudian menjadi 75 dan terakhir 24 orang. Mereka belajar beberapa posisi dalam industri film, termasuk posisi aktor.
”Pada program ini, kami juga belajar bagaimana menjadi aktor. Ternyata seni peran butuh pembelajaran dan jarang ada pelatihan seperti itu,” ujar Ego, peserta yang mengambil program aktor.
Mereka yag terlibat dalam program yakni Direktur Festival JAFF, Ifa Isfansyah, produser film Tia Hasibuan dari Come & See Pictures, Kevin Ryan Himawan dari Soda Machine Film, dan Wilza Lubis dari Body Body Pictures.





