JAKARTA, bisnisjogja.id – Puluhan negara menghadiri ajang Indonesia Maritime Week (IMW) 2025. Mereka membahas berbagai isu penting dalam kematiriman. Selain itu, ada pula pameran yang menampilkan kemajuan industri maritim.
Sebanyak 36 negara yang terdata berpartisipasi pada IMW. Agenda yang baru pertama kali di Indonesia tersebut mengambil tema ”Asia’s Maritime Leadership: Connectivity, Sustainability, and Digitalization, IMW”.
Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) Arsenio Dominguez memberi apresiasi yang mampu mempertemukan pelaku industri maritim dari seluruh dunia.
”Agenda ini menghubungkan tiga topik utama dengan semua agenda dalam organisasi mulai dari konektivitas, keberlanjutan dan dekarbonisasi,” ungkap Arsenio.
Mereka saling terhubung satu sama lain. Masing-masing tidak dapat bekerja secara terpisah, sangat penting langkah perluasan jaringan dan menjalin kemitraan.
Ia berharap penyelenggaraan Indonesia Maritime Week 2025 menjadikan berbagai persoalan sektor maritim bisa teratasi. Bahkan juga mendorong terciptanya inovasi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi, hingga konektivitas.
Terkini
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan RI, Budi Mantoro, mengapresiasi gelaran IMW 2025 yang turut mendukung perkembangan industri maritim Indonesia melalui penyediaan ruang dialog strategis dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
”Ini bukan sekadar pertemuan, melainkan wadah kolaborasi, inovasi, dan komitmen. Selama tiga hari, kita menyaksikan pertukaran pengetahuan dan standar kemitraan di sektor maritim, domestik maupun internasional,” papar Budi.
Ketua DPP Indonesian Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto, mengungkapkan apresiasinya atas antusiasme tinggi dari publik terhadap kegiatan IMW 2025.
”Kami bangga bahwa IMW 2025 berhasil menjadi katalis untuk menciptakan kesempatan baru bagi industri maritim,” tandas Carmelia.
Pagelaran IMW 2025 juga menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di industri maritim nasional dan internasional untuk menyuarakan isu-isu krusial di industri maritim, termasuk percepatan implementasi prinsip keberlanjutan, transformasi digital, penguatan konektivitas regional, serta peningkatan keterlibatan pekerja perempuan.