,

Indeks Pembangunan TIK

oleh -283 Dilihat
Bekerja dengan bantuan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

JOGJA, bisnisjogja.id – Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan indikator untuk mengukur perkembangan TIK suatu wilayah/negara dalam rangka menuju masyarakat informasi (BPS, 2024). Dengan publikasi indeks tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran capaian pembangunan TIK, termasuk level provinsi di Indonesia. Indeks Pembangunan TIK disusun berdasarkan sebelas indikator yang terhimpun dalam tiga subindeks, yaitu: (1)  akses dan infrastruktur TIK, (2) penggunaan TIK, dan (3)  keahlian TIK.

Berikut data Indeks Pembangunan TIK DIY tahun 2022 dan 2023. Indeks untuk DIY naik tipis dari 7,25 menjadi 7,26 (lihat Tabel). Besarnya indeks DIY masih lebih tinggi dari indeks Indonesia yang sebesar 5,85 pada tahun 2022 dan 5,90 di tahun 2023.

Jika dicermati lebih detil, ada penurunan dalam indikatoir sub indeks. Sub indeks Akses & Infrastruktur TIK menurun dari 8,01 menjadi 7,99 dalam periode 2022-2023 (lihat Tabel). Demikian juga untuk sub indeks Keahlian TIK yang turun dari 7,77 menjadi 7,73 dalam periode yang sama. Untuk sub indeks Penggunaan TIK mengalami kenaikan dari 6,23 menjadi 6,29. Dengan demikian kenaikan tipis Indeks Pembangunan TIK DIY ditopang oleh kenaikan sub indeks Penggunaan TIK.

Tabel Indeks Pembangunan TIK DIY 2022 dan 2023

 

Keterangan

 

2022

 

2023

Sub indeks: Akses & Infrastruktur 8,01 7,99
Sub indeks: Penggunaan 6,23 6,29
Sub indeks: Keahlian 7,77 7,73
Indeks Pembangunan TIK DIY 7,25 7,26
Indeks Pembangunan TIK Indonesia 5,85 5,90

Sumber: BPS (September, 2024)

Indeks Pembangunan TIK dikategorikan menjadi kategori tinggi (7,51– 10,00), sedang (5,01–7,50), rendah (2,51–5,00), dan sangat rendah (0–2,50). Dengan demikian DIY termasuk dalam kategori sedang. DKI Jakarta merupakan satu-satunya provinsi yang menempati kategori Indeks Pembangunan TIK tinggi pada tahun 2022−2023. Posisi DIY peringkat ke-2 di bawah DKI Jakarta dan masih diatas provinsi lain di Indonesia (BPS, 2024).

Sri Susilo. Dosen Prodi Ekonomi FBE UAJY dan Pemimpin Redaksi Bisnis Jogja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.