JOGJA, bisnisjogja.id – Sofyani Mirah, perempuan yang tak pernah menyerah menjalani kerasnya kehidupan. Semula ia bekerja staf di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sangat terkenal di Kabupaten Sleman, DIY.
Di sela-sela bekerja, ia selalu berpikir untuk melakukan sesuatu, tidak ingin selamanya menggantungkan pada rutinitas bekerja. Selepas dari LSM, mulailah ia mencoba merintis usaha pada Mei 2019 usai. Dirinya tak muluk-muluk, usaha yang dipilihnya masuk kategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sofyani mencoba peruntungan pada usaha produk makanan siap saji. Pilihannya pada makanan siap saja agar seseorang dapat mengkonsumsi setiap waktu dan tempat.
”Kami memilih keripik pisang karena bahan baku utamanya sangat berlimpah, tidak tergantung musim. Banyak orang membudidayakan sehingga setiap saat selalu ada,” tutur Sofyani.
Seluruh Dunia
Pisang, tanaman asli Asia Tenggara yang sudah menyebar hampir seluruh dunia. Lima negara penghasil pisang dengan jumlah terbesar, yakni India, China, Indonesia, Brasil, dan Ekuador.
Menurut Sofyani, produksi pisang dunia per tahun mencapai 116 juta ton, hampir separuh di antaranya jenis pisang cavendish. Indonesia pun menghasilkan pisang dalam jumlah luar biasa, sekitar tujuh juta ton.
Sofyani menangkap peluang tersebut dengan membuat usaha bermerek ”Bananania” yang pada awalnya memproduksi keripik pisang dengan beberapa produk dan varian rasa.
Saat ini Bananania terus berkembang dan tetap menjadikan olahan pisang sebagai produk utamanya. Selain keripik pisang dengan beragam varian rasa seperti cokelat, keju, balado, barbeque, dan madu, ada juga produk granola pisang, cookies pisang, serta tepung pisang.
”Bisnis keripik pisang yang saya geluti ini penuh dengan perjuangan di awal pendirian,” ungkap Sofyani.
Gunakan Teknologi
Pada bulan Mei 2019, Bananania berdiri, setahun kemudian datanglah Pandemi Covid-19. Pada saat-saat seperti ini naluri pebisnis yang inovatif pasti akan memunculkan ide-ide brillian.
Sofyani mengubah pola penjualan langsung keripik pisang, dari jualan di berbagai minimarket dan supermarket yang terkendala karena pandemi Covid-19 kemudian menjual secara online melalui market place Shopee.
”Saya harus belajar banyak bagaimana berpromosi dan menjual keripik pisang melalui market place dengan berbagai sentuhan teknologi,” ujar perempuan yang kerap disapa Sofy tersebut.
Beruntung pada tahun 2020 ada berbagai program sosial pemberdayaan masyarakat dari sejumlah pihak seperti BI, OJK, Pemda DIY, dan Pemkab Sleman. Berbagai program-program sosial tersebut sangat membantu penguatan dan pengembangan UMKM DIY.