- Pohon Bodhi dipandang sebagai jembatan antara dunia fisik dan spiritual atau sebagai simbol hubungan manusia dan alam.
- Pohon Bodhi bermanfaat menanggulangi climate change dan menyerap karbon. Simpanan karbonnya jauh lebih banyak karena tumbuhnya cenderung lebih cepat sehingga secara aspek penyerapan terhadap emisi luar biasa.
JOGJA, bisnisjogja.id – Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI Megawati Soekarnoputri bersama dengan Rektor Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia menanam pohon Bodhi (Ficus religiosa) di halaman depan Gedung Pusat UGM.
Penanaman pohon sebagai bentuk upaya mendukung upaya konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati. Tidak sekedar tanaman, pohon Bodhi juga dikenal sebagai simbol kebijaksanaan, ketenangan, dan keteguhan batin.
Dalam berbagai budaya timur, Pohon Bodhi dipandang sebagai jembatan antara dunia fisik dan spiritual atau sebagai simbol hubungan manusia dan alam.
”Pohon Bodhi memiliki manfaat yang luar biasa dari sisi ekologis. Di Indonesia, tanaman ini termasuk dalam fast growing species yang cepat tumbuh dan rindang daunnya,” ungkap Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta.
Tak hanya itu, pohon tersebut juga bermanfaat menanggulangi climate change dan menyerap karbon. Simpanan karbonnya jauh lebih banyak karena tumbuhnya cenderung lebih cepat sehingga secara aspek penyerapan terhadap emisi luar biasa.
Umur Panjang
Bodhi mempunyai sebaran alami di Himalayas ke China Selatan (Yunnan), Vietnam, dan Thailand Utara. Tanaman itu dapat mencapai tinggi 20-30 meter dengan daun berbentuk hati berujung meruncing.
Umur pohon Bodhi panjang dan akar yang sangat kokoh, biasanya ditanam sebagai peneduh. Selain itu, mempunyai nilai ekologis sebagai penyerap karbon, memberikan naungan dan habitat bagi burung serta serangga dan dapat mencegah erosi.
Manfaat lain sebagai obat tradisional untuk penyakit diabetes, kolesterol, pegalinu, menambah daya tahan tubuh.
Usai penanaman pohon Bodhi, Megawati berkesempatan mengunjungi mini expo hasil riset UGM dan BRIN yang memajang inovasi bidang sains. Badan Riset dan Inovasi Nasional hadir memamerkan sejumlah pengembangan riset dan inovasi nya mulai dari makanan hingga produk kecantikan.
Produk makanan yang ada mengangkat potensi daerah Gunungkidul. Salah satunya energy bar yang berbahan dasar belalang. Inovasinya, membuat bahan pangan yaitu secara tampilan lebih estetik tidak berwujud belalang utuh dan juga berusaha menurunkan alergennya.