Perkuat Sistem Keamanan Pangan, BGN Gelar Bimbingan Teknis

oleh -7 Dilihat
BIMBINGAN TEKNIS: Narasumber menyampaikan paparan Bimbingan Teknis Penjamah Pangan di Hotel Ramada Kabupaten Sleman.(Foto: istimewa)

 

  • Peserta Bimtek Penjamah Pangan 10.000 orang terdiri atas Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, akuntan, dan relawan SPPG dari berbagai wilayah.
  • Mereka merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi masyarakat mulai dari dapur pelayanan hingga distribusi pangan di lapangan.

 

SLEMAN, bisnisjogja.id – ”Keamanan pangan mulai dari tangan-tangan penjamah pangan yang kompeten. Kami pastikan seluruh unsur pelaksana SPPG memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan di setiap tahap pelayanan,” papar Direktur Penyedia dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr Nurjaeni PhD.

Ia menyampaikan itu ketika menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Pangan pada tanggal 11-12 Oktober 2025 bertempat di Hotel Ramada, Sleman, Yogyakarta. Pesertanya sebanyak 1.000 orang, mereka sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan.

Nurjaeni menjelaskan bimtek merupakan bagian dari rangkaian Bimtek Penjamah Pangan Direktorat Penyedia dan Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional (BGN) secara serentak di 12 kabupaten dan kota pada 11–12 Oktober 2025.

”Kegiatan ini menjadi langkah strategis BGN dalam memperkuat kompetensi tenaga pelaksana gizi di daerah serta memastikan seluruh proses penjamahan dan penyediaan pangan berjalan aman, higienis, dan sesuai standar nasional,” tandasnya.

Garda Terdepan

Ia mengatakan, peserta bimtek 10.000 orang terdiri atas Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, akuntan, dan relawan SPPG dari berbagai wilayah.

”Mereka merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi masyarakat mulai dari dapur pelayanan hingga distribusi pangan di lapangan,” tegas Nurjaeni.

Ia menekankan, keamanan pangan dimulai dari tangan-tangan penjamah pangan yang kompeten. Melalui kegiatan tersebut, BGN memastikan seluruh unsur pelaksana SPPG memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan di setiap tahap pelayanan.

Kegiatan berjalan serentak di 12 kabupaten/kota di bawah koordinasi Wilayah II BGN. Wilayahnya yakni Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Utara, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Sleman.

Pelaksanaan secara tatap muka langsung di lokasi dengan pendampingan teknis dan pemantauan virtual oleh tim pusat BGN. Fokus materi meliputi prinsip dasar keamanan pangan dan higienitas dapur, prosedur sanitasi penjamah makanan dan lingkungan kerja.

Pencegahan Kontaminasi

”Ada pula pencegahan kontaminasi silang dan risiko mikrobiologi, penanganan bahan pangan, penyimpanan, dan distribusi aman, pemanfaatan Learning Management System (LMS) Penjamah Pangan sebagai media pembelajaran berkelanjutan,” papar Nurjaeni.

Menurutnya melalui kombinasi teori dan praktik, peserta dilatih untuk mengidentifikasi risiko, melakukan tindakan pencegahan, serta menerapkan prosedur standar keamanan pangan di unit kerja masing-masing.

Setelah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan, peserta mendapatkan sertifikat kompetensi penjamah pangan yang diterbitkan oleh BGN sebagai pengakuan resmi atas kemampuan mereka dalam menjaga mutu dan keamanan pangan di lapangan.

Pelaksanaan bimtek menjadi wujud nyata komitmen BGN dalam memperkuat sistem keamanan pangan dari tingkat lokal hingga nasional. Program ini diharapkan mampu menciptakan budaya kerja higienis dan aman, serta menurunkan risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.