Mahasiswa KKN UGM di Kampung Bambar, Papua, berusaha meningkatkan kegiatan produktif anak muda sehingga memiliki modal keterampilan. Mereka bisa membangun usaha dan berkontribusi pada perekonomian kampung. Caranya, memanfaatkan kekayaan flora untuk ecoprint.
PAPUA, bisnisjogja.id – Kampung Bambar di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua, memiliki kekayaan flora luar biasa. Kekayaan alam tersebut belum dapat menjadi potensi bagi masyarakat setempat.
Melihat peluang tersebut, Mahasiswa Tim KKN UGM Jejak Jayapura 2025 menginisiasi program pelatihan pembuatan produk busana dengan teknik ecoprint. Mereka memanfaatkan keragaman flora menjadi keindahan busana.
”Program ini untuk meningkatkan kegiatan produktif anak muda sehingga menjadi modal keterampilan. Mereka bisa membangun usaha dan berkontribusi pada perekonomian Kampung Bambar,” ungkap penanggung jawab program, Frank Richard Yambe Yabdi, Selasa (12/8/2025).
Mahasiswa berkolaborasi dengan pemuda-pemudi kampung mulai dari tahap pencarian flora hingga workshop teknik ecoprint.
Ini merupakan salah satu upaya agar pemuda semakin tertarik ikut serta dalam tahapan workshop dan terinspirasi memanfaatkan kekayaan flora Kampung Bambar.
Frank menuturkan, pencarian bunga dan dedaunan untuk bahan ecoprint dilakukan di sekeliling Kampung Bambar, mulai dari lokasi sekitar Obhe (rumah adat) hingga hutan pegunungan Cyclops.
Sablon Kaos
Mereka memanfaatkan bunga kembang merak, daun paku, bunga labu, bunga marigold, dan masih banyak lagi. Setelah bunga-bunga dan dedaunan terkumpul, mulailah workshop pengaplikasian teknik ecoprint pada kaos.
”Sebanyak 15 pemuda hadir sebagai partisipan. Mereka juga turut membantu tim untuk melengkapi peralatan workshop dengan membawa ember, merendam baju dalam tawas dan kaos bekas menjadi media ecoprint,” papar Frank.
Warga setempat, Cristine Kaway mengungkapkan mereka dapat memanfaatkan keragaman flora karena bahan-bahannya tersedia di area Kampung Bambar.
”Saya berharap program ini dapat dikembangkan dengan menambahkan kegiatan edukasi tentang keberlanjutan lingkungan berbasis ecoprint dengan mengundang masyarakat luas,” ujar Christine.
Hasil akhir workshop ecoprinting dipamerkan selama berlangsungnya Turnamen Sepak Bola Yorro Cup ke-28 di Kampung Bambar. Hasil pameran menunjukkan pengunjung sangat tertarik produk tersebut.
”Ini menjadi kesempatan yang menguntungkan bagi pemuda-pemudi yang ingin memanfaatkan teknik ecoprint untuk membangun bisnis,” imbuh Frank.





