Rangkul 200 Keluarga Risiko Stunting, Realisasi Program Mandiri Sahabat Desa

oleh -31 Dilihat
PENERIMA MANFAAT: Salah satu penerima manfaat program Mandiri Sahabat Desa dari Bank Mandiri.(Foto: istimewa)

JOGJA, bisnisjogja.id – Sebanyak 200 keluarga risiko stunting mendapat perhatian penuh dari Bank Mandiri. Melalui program Mandiri Sahabat Desa, kali ini menyasar keluarga pada empat kelurahan yang tersebar di Kabupaten Kulon Progo dan dua kelurahan di Kabupaten Gunungkidul.

Vice President Bank Mandiri Area Yogyakarta, Evi Martiani mengungkapkan program tersebut merupakan bukti nyata komitmen mendorong kesejahteraan masyarakat desa guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

”Mandiri Sahabat Desa memang khusus fokus pada peningkatan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat desa,” tandas Evi, Minggu (8/6/2025).

Ia mengatakan, hal itu mendukung terciptanya kemajuan dan pembangunan desa sehingga desa menjadi wilayah yang kompetitif dan sejahtera bagi masyarakat.

”Ini merupakan bagian dari kontribusi Bank Mandiri mendukung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” jelasnya.

Sinergi tersebut juga bagian dari dukungan terhadap aspirasi Asta Cita Presiden Prabowo dalam pembangunan sumber daya manusia unggul sejak dini.

Intervensi Gizi

Evi menjelaskan program Mandiri Sahabat Desa yang berlangsung selama enam bulan ini mencakup intervensi gizi dan nongizi dengan memberikan paket makanan bergizi mingguan.

Bank bersandi saham BMRI tersebut menyalurkan beras premium, telur, sayuran, serta protein hewani kepada ibu hamil dan anak-anak usia di bawah dua tahun.

”Ini bukan sekadar program bantuan yang berfokus pada aspek ekonomi dan pendidikan namun memiliki fokus pada aspek penanggulangan prevalensi stunting dengan strategi jangka panjang yang menyasar fase krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk membangun generasi sehat dan produktif sejak dini,” papar Evi.

Inisiatif tersebut menjadi penajaman dan pelengkap Program Makan Bergizi Gratis yang fokus pada anak sekolah berusia enam hingga 12 tahun.

Evi menegaskan, guna memastikan penyaluran tepat sasaran, program penanggulangan prevalensi stunting, pihaknya menggandeng sukarelawan BKKBN sebagai pendamping keluarga (PK). Mereka akan melakukan pemantauan dan edukasi gizi kepada para penerima manfaat.

Edukasi Keuangan

”Program yang memberikan akses terhadap layanan kesehatan (access to healthcare) ini juga menyisipkan edukasi pengelolaan keuangan kepada para peserta, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat desa,” imbuh Evi.

Ia menambahkan, sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Mandiri Sahabat Desa juga telah hadir menyapa banyak keluarga.

Program itu juga menyasar 200 keluarga rawan stunting di Kabupaten Keerom, Papua dan 200 keluarga rawan stunting Kota Palu Sulawesi Tengah

”Dengan menyatukan intervensi kesehatan, ekonomi, dan pendidikan dari program Mandiri Sahabat Desa, kami ingin membangun desa yang lebih kompetitif dan mandiri, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan,” tegasnya.

Ke depan, Bank Mandiri berkomitmen terus memperluas program ke wilayah rawan stunting lainnya melalui pola kolaborasi dengan BKKBN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.