Ecoprint untuk Ekonomi Berkelanjutan, Memanfaatkan Alam Sekitar

oleh -38 Dilihat
LIMA NEGARA: Peserta pelatihan ecoprint di Department of Economics, Chulalongkorn University, Thailand berasal dari lima negara.(Foto: istimewa)

 

Program Studi Ekonomi FEB UMY berkolaborasi dengan Department of Economics, Chulalongkorn University, Thailand. Mereka menggelar program bertajuk ”Pursuing A Sustainable Economy through Ecoprint Product using Pounding Technique”.

 

BANGKOK, bisnisjogja.id -Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menunjukkan komitmennya mendukung pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan pengabdian masyarakat internasional.

Kali ini, Program Studi Ekonomi FEB UMY berkolaborasi dengan Department of Economics, Chulalongkorn University, Thailand. Mereka menggelar program bertajuk ”Pursuing A Sustainable Economy through Ecoprint Product using Pounding Technique”.

Kegiatan berlangsung di Room 216, Faculty of Economics, Chulalongkorn University dengan Ketua Dyah Titis Kusuma Wardani PhD bersama dengan anggota Prof Endah Saptutyningsih, Dr Diah Setyawati Dewanti dan Boonnian Na Thalang.

”Ecoprint, teknik pewarnaan kain ramah lingkungan dengan memanfaatkan daun, bunga, dan tumbuhan, diperkenalkan kepada peserta sebagai salah satu solusi kreatif untuk mendukung ekonomi berkelanjutan,” papar Titis.

Dengan metode pounding technique atau teknik pukul, peserta diajak mempraktikkan langsung cara membuat motif alami di atas kain.

Lima Negara

Sebanyak 20 peserta dari berbagai latar belakang dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum mengikuti kegiatan dengan antusias. Mereka berasal dari lima negara berbeda, yakni Thailand, Malaysia, Indonesia, Afrika, dan Tiongkok.

RAMAH LINGKUNGAN: Peserta pengabdian masyarakat internasional berlatih membuat ecoprint yang ramah lingkungan.(Foto: istimewa)

”Melalui sesi praktik, peserta tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga memahami nilai ekonomi dari produk ecoprint yang dapat dikembangkan menjadi usaha kreatif ramah lingkungan,” ujar Titis.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut bukan sekadar workshop seni, melainkan bagian dari upaya membangun kesadaran lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.

”Ecoprint merupakan cara sederhana namun berdampak besar. Dengan memanfaatkan kekayaan alam di sekitar, kita bisa menghasilkan karya bernilai ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” imbuhnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat sambutan positif dari pihak Chulalongkorn University. Selain memperkaya wawasan peserta tentang sustainable economy, program tersebut juga mempererat kerja sama akademik lintas negara antara UMY dan salah satu universitas peringkat QS Top 200 dunia.

Kolaborasi menjadi bukti nyata bahwa UMY tidak hanya berkontribusi di level nasional, tetapi juga aktif berperan dalam mendorong internasionalisasi Tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam pengabdian masyarakat dan pemberdayaan berbasis budaya serta lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.