YOGYAKARTA, bisnisjogja.id – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit yang mengukur pembangunan manusia berdasarkan empat indikator, yaitu umur harapan hidup saat lahir, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita (BPS, 2024). Selanjutnya BPS menyatakan IPM mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak.
Tabel menunjukkan data IPM Kabupaten/Kota di DIY selama periode 2020-2023. IPM DIY selama periode tersebut cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2020 sebesar 79,97 dan kemudian meningkat 80,22 tahun 2021. Selanjutnya pada tahun 2022 sebesar 80,64 dan akhirnya menjadi 88,28 (lihat tabel).
Jika dilihat per Kabupaten/Kota maka IPM Yogyakarta selama periode 2020-2023, paling tinggi. Pada tahun 2023 IPM Kota Yogyakarta sebesar 88,28 lebih tinggi dari IPK Kabupaten Sleman (84,77), Kabupaten Bantul (81,39), Kabupaten Kulon Progo (75,79) dan Kabupaten Gunungkidul (71,24) (lihat Tabel). IPM Kabupaten Gunungkidul (71,24) paling rendah dan dibawah IPM DIY (81,07). Demikian pula IPM Kabupaten Kulon Progo (75,79) masih lebih rendah dari IPM DIY (81,07)
Tabel IPM Kabupaten/Kota DIY 2020-2023
Kabupaten/Kota |
IPM tahun 2020 |
IPM tahun 2021 |
IPM tahun 2022 |
IPM tahun 2023 |
Kulon Progo | 74,46 | 74,71 | 75,46 | 75,79 |
Bantul | 80,01 | 80,28 | 80,69 | 81,39 |
Gunungkidul | 69,98 | 70,16 | 70,96 | 71,24 |
Sleman | 83,84 | 84,00 | 84,31 | 84,77 |
Yogyakarta | 86,61 | 87,18 | 87,69 | 88,28 |
DIY | 79,97 | 80,22 | 80,64 | 81,07 |
Sumber: BPS DIY (2024)