JOGJA, bisnisjogja.id – Sebanyak 11,18 juta orang yang selama ini belum tersentuh pembiayaan perbankan telah menerima bantuan pemerintah melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Nilainya hingga 12 Oktober 2024 mencapai Rp 43,25 triliun.
Pembiayaan untuk mereka yang tak pernah tersentuh perbankan tersebut melalui skema Ultra Mikro (UMi)). Ada 91 lembaga penyalur yang terlibat pendistribusian bantuan kredit itu.
”Ini merupakan bentuk dukungan pemerintah yang menyasar pelaku usaha ultra mikro yang belum tersentuh perbankan formal,” ungkap Direktur Keuangan, Umum dan Sistem Informasi PIP, Mas Soeharto.
Ia menyampaikan itu dalam pertemuan dengan media dan sejumlah penerima manfaat di Sleman, Jumat (18/10/2024).
Tepat Sasaran
Menurut Soeharto, PIP memastikan penyaluran pembiayaan tepat sasaran. Pihaknya selalu memantau dan mengevaluasi secara berkala. Akurasi pemberian bantuan itu juga membuat kredit macet sangat kecil.
”Kami terus melakukan inovasi dan memperluas jangkauan program pembiayaan UMKM sehingga makin banyak pelaku usaha yang terjangkau,” tandasnya.
Ia menekankan, dengan dukungan tepat, sektor UMKM akan menjadi pilar utama guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Ini sudah terbukti saat pandemi Covid-19 lalu.
Penerima manfaat skema UMi, jelasnya, terbesar ada di Pulau Jawa. Berikutnya Sumatra, Bali dan Nusa Tenggara. Setelah itu Sulawesi, Kalimantan kemudian Maluku-Papua.





