- Fakultas Peternakan UGM bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Putro Manggolo, Desa Kadilanggon, Klaten, menunjukkan kiprah nyata dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui sektor peternakan.
- Pengembangan BUMDes Putro Manggolo dibagi melalui tiga tahap utama yang berjalan secara berkesinambungan meliputi fondasi, optimalisasi dan akselerasi.
KLATEN, bisnisjogja.id – Desa Kadilanggon, Wedi, Klaten dengan luas hampir 200 hektare dan populasi lebih dari 5.000 jiwa, memiliki basis pertanian yang kuat yakni padi, jagung, kedelai. Ada pula peternakan yang masih dikelola secara tradisional.
Melalui sinergi dengan UGM dan dukungan program hibah, potensi tersebut kini berkembang menjadi kekuatan ekonomi baru yang berkelanjutan.
Fakultas Peternakan UGM bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Putro Manggolo, Desa Kadilanggon menunjukkan kiprah nyata dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui sektor peternakan.
Tim berbekal pendanaan hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan Multitahun dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan dari tahun 2023 hingga 2025.
Program tersebut berhasil mengakselerasi transformasi BUMDes menjadi motor penggerak ekonomi produktif sekaligus memperkuat Desa Kadilanggon sebagai Kawasan Kemandirian Pangan yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tiga Tahap
Direktur BUMDes Putro Manggolo, Adi Imam Adi Prayogo menjelaskan pengembangan BUMDes Putro Manggolo dibagi melalui tiga tahap utama yang berjalan secara berkesinambungan meliputi fondasi, optimalisasi dan akselerasi.
”Fondasi yang kami bangun sejak 2023 memastikan BUMDes berdiri kokoh. Pada tahap optimalisasi, kami meningkatkan produksi dan memperbaiki manajemen. Kini, melalui akselerasi, kami ingin menjadikan BUMDes sebagai pusat ekonomi desa dengan Program Kampung Domba yang melibatkan masyarakat luas,” papar Adi.
Program tersebut mendapat pendampingan langsung dari tim Fapet UGM pimpinan Dr Muhsin Al Anas. Melalui transfer teknologi, tim memastikan pengelola BUMDes mampu memproduksi pakan dengan kualitas yang terstandar dengan pendekatan entrepreneurship.
”Teknologi pakan konsentrat berbasis Rumen Undegradable Nutrients (RUNs), hasil riset dosen Fapet UGM, telah diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi usaha peternakan,” ungkap Muhsin.
Pengabdian bukan hanya memberikan ilmu, tetapi menghadirkan solusi nyata berbasis riset. BUMDes Putro Manggolo merupakan contoh riset perguruan tinggi bisa dihilirkan untuk meningkatkan produktivitas peternakan rakyat sekaligus memperkuat ekonomi desa.
Pendapatan Desa
Muhsin memaparkan pabrik pakan konsentrat BUMDes Putro Manggolo mampu memproduksi 50-75 ton per bulan. Unit usaha ini telah mempekerjakan 8–9 warga desa dengan penghasilan setara UMR, serta secara rutin menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) setiap bulan.
Program Kampung Domba yang menjadi fokus tahun 2025 menargetkan keterlibatan mitra peternak dari Desa Kadilanggon dengan target populasi hingga 100 ekor domba.
Dengan sistem inti-plasma, BUMDes berperan sebagai offtaker penyedia pakan dan Pusat Pengembangan Ternak, Fapet UGM menyediakan bibit berkualitas, sementara peternak menjalankan pemeliharaan sesuai standar. Model ini memperluas dampak sosial-ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa merupakan bukti nyata hilirisasi riset untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan BUMDes Putro Manggolo tidak hanya menghadirkan pabrik pakan, tetapi membangun ekosistem ekonomi produktif yang mandiri dan berkelanjutan. Desa Kadilanggon bisa menjadi role model kawasan pangan yang dapat direplikasi di wilayah lain.