Unisa Jogja Minta Pemerintah Tinjau Kebijakan yang Meresahkan Rakyat

oleh -32 Dilihat
KRITIK KEBIJAKAN: Rektor Unisa Yogyakarta, Dr Warsiti dan jajarannya mengkritisi seluruh kebijakan yang membuat rakyat tertekan dan resah.(Foto: istimewa)

 

Pemerintah harus meninjau kembali kebijakan yang menimbulkan keresahan rakyat, khususnya terkait kenaikan harga bahan pokok dan pajak yang berdampak pada kesejahteraan keluarga dan menurunkan kesempatan pendidikan serta minimnya peluang kerja. Kebijakan yang tidak prorakyat hanya akan memunculkan kecemburuan sosial.

 

JOGJA, bisnisjogja.id – Universitas Aisyiyah Yogyakarta mendesak pemerintah meninjau kembali kebijakan yang menimbulkan keresahan rakyat. Khususnya terkait kenaikan harga bahan pokok dan pajak yang berdampak pada kesejahteraan keluarga.

Selain itu juga menurunkan kesempatan pendidikan serta minimnya peluang kerja. Kebijakan yang tidak prorakyat hanya akan memunculkan kecemburuan sosial.

Rektor Unisa, Dr Warsiti menegaskan pernyataannya bersama para dosen di halaman kampus, Senin (1/9/2025). Mereka juga menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa demonstrasi di berbagai daerah termasuk Yogyakarta.

”Kami menaruh perhatian khusus pada dampak kekerasan bagi keluarga korban, baik secara psikologis, sosial, maupun ekonomi. Negara wajib hadir memberikan perlindungan dan pemulihan bagi mereka yang terdampak,” tegas Warsiti.

Kampus menuntut transparansi penegakan hukum, khususnya terkait kasus yang menimpa almarhum Affan Kurniawan. Proses hukum harus berjalan secara adil, terbuka, dan tidak diskriminatif agar dapat memberikan kepastian hukum serta rasa keadilan bagi keluarga dan masyarakat luas.

Menurutnya, apabila proses tidak sesuai dengan kaidah hukum maka akan menjadi preseden buruk bagi generasi selanjutnya dan bisa terulang di masa yang akan datang.

Tinjau Kebijakan

Warsiti juga menegaskan seluruh sivitas academica menolak segala bentuk kekerasan pada penyampaian pendapat. Menyuarakan aspirasi adalah hak konstitusional warga negara yang harus dilindungi, bukan dibalas dengan tindakan represif yang berdampak pada peningkatan ekskalasi kekerasan.

Karena itu, kampus mendukung agar semua pihak terus membuka ruang dialog atau diskusi yang lebih luas kepada masyarakat.

”Kami minta kepada pimpinan partai politik agar menghentikan praktik politik uang serta berkomitmen memilih dan menghadirkan kader/anggota yang benar-benar kompeten, berintegritas, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” tegasnya.

Jajaran kampus mengingatkan kepada masyarakat yang berunjuk rasa untuk tetap menjunjung tinggi nilai demokrasi dan tidak merusak fasilitas umum, tidak melakukan penjarahan dan menjaga keamanan bersama. Perjuangan aspirasi hendaknya dilakukan secara santun, damai, dan bertanggung jawab.

Unisa Yogyakarta mengajak seluruh komponen bangsa untuk memohon kepada Allah SWT agar perjalanan bangsa selamat menuju baldatun thoyyibatun warobbun ghofur (negeri yang baik dan penuh ampunan Tuhan).

”Kami menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari kerumunan, tidak mudah terprovokasi dan tidak mengajak maupun menonton kegiatan unjuk rasa,” imbuh Warsiti.

Indonesia, tandasnya, hanya akan terus maju jika seluruh elemen bangsa mengedepankan keadilan, persatuan dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan persoalan. Ia mengajak masyarakat bersama-sama membangun Indonesia yang berkeadaban, adil dan bermartabat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.