INDONESIA tengah menghadapi tantangan besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen di tengah ketidakpastian global, dan APBN menjadi instrumen paling krusial untuk mencapainya.
Menteri Keuangan Baru: Diagnosis Tepat, Strategi Diuji
PELANTIKAN Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan memberi sedikit harapan bagi arah kebijakan ekonomi Indonesia. Dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR, Purbaya tampil berani dengan diagnosis yang menyoroti akar permasalahan fundamental perekonomian, lemahnya otoritas moneter, ketimpangan kebijakan keuangan, serta dangkalnya pasar keuangan.
Dilema Kebijakan Makan Bergizi (Tidak) Gratis
PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu janji saat kampanye pasangan Prabowo dan Gibran. Program MBG secara resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025. Program ini telah dimulai di berbagai daerah dan diharapkan menjangkau seluruh anak Indonesia pada akhir 2025.
Keresahan Sosial dan Pentingnya Reformasi Kultural Kebangsaan
DEMONSTRASI besar akhir Agustus 2025 menjadi penanda keresahan sosial yang tidak bisa diremehkan. Turunnya ribuan orang ke jalan adalah ekspresi frustrasi pada kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang dianggap kian jauh dari harapan rakyat.
Ubah Format MBG dari Makanan Jadi ke In Cash Plus
PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) lahir dari niat mulia, memastikan anak-anak dari keluarga miskin berangkat sekolah dengan perut terisi dan otak siap belajar.
Mengapa Peraturan Menteri Keuangan Berani Menantang Undang-Undang?
UNDANG-UNDANG memberi jaminan bahwa Transfer ke Daerah (TKD) tidak dapat dipotong kecuali karena sanksi. Di sisi lain, PMK membuka celah pemotongan dengan alasan yang longgar seperti infrastruktur atau program non-layanan dasar.
APBN 2026: Ambisius dan Ambigu
APABILA kita lihat penerimaan perpajakan yang ditargetkan sebesar Rp 2.692 triliun (tumbuh 8,07 persen) dari tahun 2025, namun hingga Juli 2025 penerimaan perpajakan baru mencapai 53,8 persen dari target APBN 2025.
Indonesia 80 Tahun: Merdeka dari Penjajah, Terjajah oleh Ketimpangan?
PROKLAMASI 1945 bukan garis akhir, melainkan pintu awal menuju tanggung jawab besar, menghadirkan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Delapan puluh tahun setelahnya, tugas itu masih menyisakan pekerjaan rumah besar.
Rojali, Rohana dan Rocita
ISTILAH rombongan jarang beli (rojali) merujuk pada orang-orang yang ramai mengunjungi mal atau kafe, tapi nyaris tak melakukan transaksi. Menurut laporan Katadata (Juli 2025), pusat perbelanjaan tetap ramai, tapi lebih karena pengunjung sekadar makan, ngopi, atau cuci mata.
- 1
- 2
- …
- 12
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.