Kembangkan Sisi Lain, Pengelola Lembah Si Cangkring Studi Banding

oleh -40 Dilihat
DISKUSI: Tim Pengabdian Masyarakat FEB Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan pengelola Lembah Si Cangkring berdiskusi pengembangan pariwisata.(Foto: istimewa)

JOGJA, bisnisjogja.id – Pusat jajanan dan makanan jadul Lembah Si Cangkring yang berlokasi di Tempel, Sleman membuka lapak hanya hari Sabtu, Minggu dan saat libur.

Mereka menawarkan kuliner tradisional mulai dari bubur krecek, nasi bebek, nasi megono, soto, gudeg, pecel, jadah tempe, kue cucur,gatot, tiwul, lopis, wajik, dan nasi wiwit dengan lauk suwiran ayam.

Hari Minggu, para pedagang buka pukul 06.00 WIB dan tak lama kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB biasanya dagangan sudah habis. Mereka tidak berani menyediakan jumlah besar karena sering kali jumlah pembeli tidak dapat diprediksi.

Hal itu terungkap saat Ketua PkM UMBY, Rina Dwiarti bersama tim berdiskusi dengan pengelola Lembah Si Cangkring.

”Sebelum pandemi, Lembah Si Cangkring banyak kunjungan. Mereka ingin menikmati aneka kuliner tradisional sambil menikmati suasana alam perdesaan di tepian sungai,” Ketua Paguyuban Pasar Lembah Si Cangkring Eko Putro Susilo.

Pandemi Covid-19 memaksa para pedagang menutup dagangannya dan tempat tersebut juga tutup bagi pengunjung. Sempat ramai karena kedatangan para pesepeda ketika masa pandemi hampir usai, bahkan kala itu para pedagang kewalahan melayani pembeli.

Sisi Lain

Walaupun pandemi telah berlalu, kondisi Lembah Si Cangkring belum pulih. Memang, ada kenaikan jumlah pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum masa pandemi.

Tim PkM FE UMBY yang diketuai Rina Dwiarti mengajak paguyuban pedagang Pasar Lembah Si Cangkring mengembangkan sisi lain.

Karena telah ada beberapa permainan tradisional di daerah tersebut, Tim PkM FE UMBY yang beranggotakan Dorothea Wahyu Ariani, Djaelani Susanto, Shadrina Hazmi, dan Dwi Puji Ratnawati mengajak paguyuban untuk studi banding ke Semilir Food & Games yang berlokasi di Banguntapan, Bantul.

KUNJUNGAN: Pengelola Lembah Si Cangkring dan Tim PkM FEB UMBY usai melakukan studi banding.(Foto: istimewa)

Studi banding berlangsung Senin 18 Agustus 2025 dengan narasumber Taufik sebagai pengelola dan pemilik Semilir Food & Games.

Tujuan kegiatan, dapat lebih mengembangkan dan memajukan Lembah Si Cangkring sehingga berdampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat setempat.

Mereka belajar mengelola penjualan makanan, pengelolaan keuntungan, pengelolaan tempat agar tetap bersih, rapi, dan indah, hingga memasarkan Semilir Food & Games agar lebih terkenal.

Tentukan Pasar

Taufik menyampaikan yang paling penting yakni menentukan pasar sasaran dan menentukan kekhasan Lembah Si Cangkring. Ia menyarankan sebaiknya setiap hari buka lapak sehingga tidak mengecewakan pembeli.

Menurutnya perlu sisi lain terutama agar anak bisa bermain, orang tua kulineran sambil menikmati suasana yang unik. Menurutnya untuk membuat viral Lembah Si Cangkring, boleh menggunakan influencer, tetapi harus disiapkan betul konsepnya agar sesuai harapan.

Anggota Paguyuban Pedagang Pasar Lembah Si Cangkring semakin bersemangat untuk memajukan usahanya. Mereka yang pada umumnya mempunyai pekerjaan lain selain berdagang makanan dan jajanan tradisional akan berusaha untuk tetap berjualan dengan menjalin kerja sama.

Paguyuban tersebut bertekad untuk lebih guyub mengelola usaha kuliner dan mencari cara agar bisa berjualan seminggu penuh dengan mengatur jadwal. Mereka juga perlu kondisten menyajikan menu makanan kepada pelanggan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.